Di tulisan kali ini Spider Tekno sedikit ingin
memberikan sesuatu yang berbeda, yang biasanya sering membahas Android kali ini
akan membahas sistem operasi besutan Microsoft yaitu Windows Phone.
Pengalaman ini Spider Tekno dapatkan beberapa tahun
yang lalu, tepatnya di penghujung tahun 2015. Pada saat itu Microsoft baru saja
mengeluarkan smartphone terbarunya yaitu Lumia 430 di bulan maret sebelumnya. Lumia 430 merupakan
ponsel dengan sistem operasi Windows Phone 8.1 yang menyasar segmen entry
level.
Dengan harga yang dibanderol tak sampai angka Rp 1
juta, saya pun tertarik untuk mencoba ponsel tersebut sekalian mencicipi rasa dari
Windows Phone.
Setelah saya mendapatkan barang nya, saya sama
sekali tidak memiliki ekspetasi yang tinggi, karena maklum saja dengan harga
ratusan ribu rupiah dan Windows Phone pula, yang notabene tidak se populer
Android ataupun IOS.
Namun siapa yang menyangka pengalaman yang saya
dapatkan bahkan sungguh menyenangkan.
Saya dikejutkan dengan performa mulus dari Lumia 430.
Sedikit gambaran bahwa Lumia 430 dibekali prosesor
Snapdragon 200 (masih dual core), RAM 1GB, dan memori internal 8GB. Spesifikasi lengkap nya bisa di cek di sini.
Dengan spesifikasi tersebut siapa yang menyangka
bahwa performa yang dihadirkan ponsel yang memilik ukuran layar 4 inchi ini jauh
diatas ekspetasi. Saya hampir tidak pernah menemukan lag yang mengganggu,
semuanya mulus dan cepat. Animasi demi animasi terhadir dengan fps yang tinggi.
Bahkan diajak bermain game hd sekelas Asphalt pun bisa dilibas dengan sempurna.
Dua jempol saya berikan untuk sistem operasi besutan
Microsoft tersebut. Terutama untuk kemampuan manajemen RAM nya yang sangat
baik, dan kemampuannya dalam mengkombinasikan hardware dan software sehingga
dapat berjalan dengan baik walaupun dengan spesifikasi rendah sekalipun.
Saya membayangkan sebuah ponsel Android dengan
spesifikasi yang sama persis, pasti performa yang dihadirkan tak sebaik ponsel Windows
Phone.
Dibalik kelebihannya tersebut, Windows Phone tetap
masih kalah jauh dibandingkan Android dan IOS. Terutama di dukungan aplikasi
pihak ketiga yang sangat minim. Banyak aplikasi yang dibutuhkan tidak tersedia
di Windows Store. Menurut saya inilah lubang besar yang belum mampu ditambal
Windows bahkan sampai saat ini.
Di tahun 2017 ini nama Windows Phone hampir tidak
pernah terdengar lagi, update terbaru yaitu Windows 10 juga masih belum mampu
bersaing dengan Android dan IOS.
Padahal saya pikir Windows Phone memiliki potensi
yang cukup besar, namun sayangnya kenyataan tidak berkata demikian.
Saya bersyukur pernah memakai Lumia 430, pengalaman
saya bertambah, dan saya jadi tau bahwa Windows Phone tak seburuk yang orang
kira. Performa gesit yang ditawarkan merupakan poin terbaik, namun sayang terkendala
dukungan aplikasi pihak ketiga.
Itulah pengalaman saya menggunakan Lumia 430, ponsel
ini bertahan beberapa bulan sebelum saya beralih kembali ke Android.